DARE TO DREAM: 2019

Hello, I'm Back!

by Niamul Maftuhah - August 16, 2019

Source: soupop.com.br

Udah sangat lama aku hiatus buat nulis terutama di blog ini. Kalau diingat-ingat dan ditelusuri lagi postingan aktifku terakhir pada bulan Mei-Juni lalu. Iya aku mengakui bahwa kebiasaan seperti ini memang tidak baik untuk orang yang ingin aktif menulis. Kalau ditanya apa masalah atau sebut saja alasan utama mengapa aku sangat lama beristirahat untuk menulis. Pertama, karena skripsiku, kedua karena tugas akhirku a.k.a skripsiku yang mana semua itu sampai sekarang segala tetek bengeknya belum selesai hingga final. Dan ketiga adalah kemalasanku. Ya, karena skripsi dan kemalasanku untuk mengerjakan hal lainnya yang rumit selain skripsi adalah alasan utamaku lama tidak singgah di blog ini.

Selama beristirahat panjang kemarin, bukan semata-mata aku melupakan duniaku yang satu ini. Aku pun terus merenungkan, bagaimana aku mengisi blogku dengan konten-konten yang ramah dibaca oleh orang lain atau bahkan ramah untuk diriku sendiri, for support myself. Dan aku tidak menemukan solusi atas renunganku ini. Ah sudahlah. Toh aku ingat, pertama aku memulai memutuskan untuk menulis di blog memang bukan karena konten seperti orang lain. I just want to explore myself with something new and usefull for me or other (maybe). Karena aku yakin, semua yang ada di dunia adalah ilmu, bukan hanya belajar dan duduk di kelas melainkan cerita dari orang lain, tentang perjalanan kehidupan pun adalah sebuah ilmu yang patut kita cari.

Source: Linkedin

Lanjut...

Beberapa bulan belakangan aku sangat disibukkan dengan skrip(sh*t), ya awalnya menurutku seperti itu. Selalu terbenak skripsi adalah (sh*t) dimataku. Hingga dipenghujung Juli kemarin aku baru menyadari bagaimana bahagianya aku menyelesaikan tugas terakhirku ini, yang menurutku adalah skrip(sweet) pada akhirnya. Aku mengetahui kemampuanku dan juga kesempatanku yang ada karena momen ini. Aku sedikit demi sedikit belajar mengenal sekitar dengan kacamata dan dari sisi berbeda. Yang membuatku menyadari bahwa perjuangan itu tidak mudah, akan selalu ada the d*mn people, things or anything else. Sadar bahwa duniaku setelah ini akan lebih mengerikan ketimbang duniaku sekarang. Ya, sebut saja dunia kerja! Mengerikan disini adalah when we cannot control our worlds.

Apa rencana selanjutnya sebenarnya adalah hal yang sangat tepat untuk dipikirkan saat ini. I started my own world. Aku harus mengenal diriku mulai sekarang, aku kembali bukan berarti aku harus bermalas-malasan untuk menata masa depan. Saat toga telah dikenakan, maka saat itu juga aku memulai kehidupan nyataku. Kehidupan dimana tidak seorang pun akan peduli dengan apa yang aku putuskan. Semua ada ditanganku.

3 Comments

Anak Jaman Now Pilih Vivo S1

by Niamul Maftuhah - August 15, 2019

No Comments

Berproses Bersama Linkedin

by Niamul Maftuhah - June 24, 2019

Jujur aja, aku adalah tipe orang yang selalu merasa ingin tahu. Sampai ingin tahunya, aku banyak mencoba berbagai media sosial hanya semata-mata ingin tahu apa yang ada didalamnya. Berapa banyak media sosial yang kupunya? Entahlah, akupun lupa jumlahnya.

Hal ini berlaku untuk Linkedin. Awalnya aku membuat akun Linkedin bukan karena aku sudah tahu apa fungsi dari Linkedin tersebut. Ketika itu aku masih berada di Madrasah Aliyah dan memang banyak membuat akun-akun yang aku temui di Google saat berada di warnet (karena memang ketika itu tidak boleh membawa hp).

Hingga akhirnya aku mengetahui apa fungsi dari Linkedin setelah hampir tiga tahun aku membuatnya. Memang sangat terasa fungsi dari Linkedin yang menurutku sedikit banyak merubah hidupku, keseharianku. Bahkan beberapa mereka para profesional dibidang kerja selalu menyampaikan diakunnya, "Ingat jejak digital saat ini adalah nyawa kita ketika mencari pekerjaan, para hrd akan tahu bagaimana sisi lain dari diri kalian hanya dengan melihat jejak digital". Kurang lebih seperti itulah penjelasan yang pernah diberikan oleh orang-orang profesional. Ya! Aku setuju dengan satu hal ini. Beberapa kali, bahkan sering menemui banyaknya penipuan-penipuan yang terjadi di media sosial (seperti tiket nonton konser K-Pop), dan bahkan yang sempat menjadi sorotan yaitu kasus penganiayaan seorang anak di Kalimantan Barat yang berujung penyesalan bagi netizen terutama di Twitter karena telah membelanya habis-habisan. Karena apa? Semua itu terungkap karena jejak digital yang sangat mudah untuk ditemukan saat ini.

Untuk kita (sebenarnya self reminder), yang memiliki jejak digital yang bisa dibilang kurang pantas, ada baiknya kita memperbaikinya dari sekarang. Jika dulu sudah terlanjur melakukan hal-hal buruk? Mau bagaimana lagi? Kita tidak bisa merubah masa lalu, tapi kita bisa memperbaiki masa depan kita. Toh kita sudah memiliki niat untuk berubah dan melakukannya secara nyata bukan hanya melalui omongan. Beberapa orang memang mencibir "halah, pencitraan banget". Ya, memang benar ini adalah pencitraan kita dalam membangun citra diri yang baik. Ambil hikmah dibalik omongan-omongab tersebut. Semoga mereka akan menerima perubahan dari diri kita yang berusaha menjadi lebih baik.

LinkedIn, thanks for being my way to the good proccess.

Semoga diakhir tahun perkuliahanku ini, LinkedIn menjadi salah satu jalanku menuju hasil yang lebih baik dari sebuah proses. Bukan hanya aku, tapi kita. Karena tidak ada proses yang selalu benar. Tapi semoga hasil dari berproses akan menjadi lebih baik.

2 Comments

Berbagi Kebaikan Bersama Alfatrex

by Niamul Maftuhah - June 24, 2019

1 Comments

Berproses Lewat Linkedin

by Niamul Maftuhah - May 20, 2019

Hingga akhirnya aku mengetahui apa fungsi dari Linkedin setelah hampir tiga tahun aku membuatnya. Memang sangat terasa fungsi dari Linkedin yang menurutku sedikit banyak merubah hidupku, keseharianku. Bahkan beberapa mereka para profesional dibidang kerja selalu menyampaikan diakunnya, "Ingat jejak digital saat ini adalah nyawa kita ketika mencari pekerjaan, para hrd akan tahu bagaimana sisi lain dari diri kalian hanya dengan melihat jejak digital". Kurang lebih seperti itulah penjelasan yang pernah diberikan oleh orang-orang profesional. Ya! Aku setuju dengan satu hal ini. Beberapa kali, bahkan sering menemui banyaknya penipuan-penipuan yang terjadi di media sosial (seperti tiket nonton konser K-Pop), dan bahkan yang sempat menjadi sorotan yaitu kasus penganiayaan seorang anak di Kalimantan Barat yang berujung penyesalan bagi netizen terutama di Twitter karena telah membelanya habis-habisan. Karena apa? Semua itu terungkap karena jejak digital yang sangat mudah untuk ditemukan saat ini.

Untuk kita (sebenarnya self reminder), yang memiliki jejak digital yang bisa dibilang kurang pantas, ada baiknya kita memperbaikinya dari sekarang. Jika dulu sudah terlanjur melakukan hal-hal buruk? Mau bagaimana lagi? Kita tidak bisa merubah masa lalu, tapi kita bisa memperbaiki masa depan kita. Toh kita sudah memiliki niat untuk berubah dan melakukannya secara nyata bukan hanya melalui omongan. Beberapa orang memang mencibir "halah, pencitraan banget". Ya, memang benar ini adalah pencitraan kita dalam membangun citra diri yang baik. Ambil hikmah dibalik omongan-omongab tersebut. Semoga mereka akan menerima perubahan dari diri kita yang berusaha menjadi lebih baik.

LinkedIn, thanks for being my way to the good proccess.

Semoga diakhir tahun perkuliahanku ini, LinkedIn menjadi salah satu jalanku menuju hasil yang lebih baik dari sebuah proses. Bukan hanya aku, tapi kita. Karena tidak ada proses yang selalu benar. Tapi semoga hasil dari berproses akan menjadi lebih baik.

4 Comments

It's All About Winner's Comeback

by Niamul Maftuhah - May 19, 2019

Winner

Grup satu ini selalu bikin aku “dugun-dugun”, apalagi comeback kali ini dengan mini album keduanya “WE” yang udah dari lama ditunggu-tunggu, bukan cuma aku, tapi Inner circle lainnya atau bahkan mereka yang bukan Inner circle. Ya, tahu sendiri kan Winner memang selalu bisa dibilang sukses ketika mereka comeback. Walaupun catatan menunjukkan bahwa di tahun 2016 agak flop (?). Tapi yang aku maksud disini bukan dari segi lagunya ya. Justru kalo menurut aku di tahun 2016 dengan mini album pertama itu justru lagunya bagus-bagus. Aku pun sampe sekarang selalu dengerin. Kalo kata artikel-artikel yang pernah aku baca, karena lagu mereka sangat berbeda dari sebelumnya yaitu album debut pada tahun 2014 yang memang ga biasa di telinga para K-Netz.

Nah di comeback kali ini, menurut aku sukses karena selain udah ditunggu-tunggu, ketika teaser keluar emang cuplikan dari lagu “Ah Yeah” langsung terngiang-ngiang, easy listening banget. Bahkan di hari pertama rilis yaitu tanggal 15 Mei 2019 kemarin, si “Ah Yeah” langsung menempati posisi pertama realtime di beberapa platform musik di Korea, meskipun ada satu platform yang belum bisa masuk posisi pertama, tapi pergerakannya cepat untuk naik posisi. Album “We” pun masuk tiga besar penjualan terbanyak di K4town saat pre-order dibuka. Comeback stage Winner di mulai di Mbc pada 18 Mei dan malamnya dilanjutkan fansign pertama. Hari ini pun ada comeback stage di Inkigayo Sbs dan fansign kedua di malam hari ini pada tangg 19 Mei. Promosi-promosi memang baru saja berjalan, sebenarnya masih sangat besar kemungkinan buat menyukseskan comeback kali ini. Bahkan voting pun untuk minggu ini masih berjalan. Benar-benar harus berusaha keras kali ini.

Ah Yeah - Winner

Aku beberapa kali menemui drama-drama pada comeback kali ini yang memang bikin emosi memuncak, beberapa kali menemukan akun di media sosial Twitter yang bilang kalo Winner menyamai album salah satu grup, bahkan saat keluar title song “Ah Yeah”, mereka beberapa fans dari grup tersebut bilang kalo Winner menyamai judul lagu lama grup tersebut. Ada juga yang bilang comeback kali ini bakalan flop, merendahkan Winner dan bilang kalo ternyata itu cuma bercanda (padahal candaan mereka sama sekali ga lucu bahkan menurutku Cuma cari sensasi). Selain itu, comeback kali ini memang memakan usaha keras menurutku. Sebelumnya udah pada tahu dengan kasus Sunbae-nim mereka yang benar-benar menyorot perusahaan, bahkan anak-anakku juga kena :’(. Ok, I mean the boys are Winner hehe. Setelah kasus itu? Masih ada lagi, jadi 4 April sebenarnya bisa disebut dengan harinya Winner karena memang udah dua tahun berturut-turut Winner selalu comeback ditanggal itu. Tapi lagi-lagi, tahun ini comeback mereka benar-benar telat dari harapan di tanggal 4 April, yang akhirnya diputuskan buat comeback 15 Mei 2019.

"WE" Album

Tahu ga? Sebelum YG Ent. announce kalau Winner bakal comeback, Inner Circle dihari sebelum-sebelumnya sempat kirim email ke YG Ent. sampe katanya akses email benar-benar down atau semacamnya. Hmmmm. Let’s see, bahwa come back kali ini ya memang butuh perjuangan sangat keras, bukan cuma Winner, tim Winner bahkan Inner Circle sekalipun. Oh ya, jadi sebenarnya saat Mv teaser pertama kali, akun Twitter YG pun sama sekali ga posting, tim Winner yang juga salah posting (mungkin). Mereka posting Mv teaser yang memperlihatkan muka para member dan beberapa saat kemudian mereka hapus kemudian mulai posting yang baru. Aku sangat menghargai kerja keras tim Winner, mereka tidak pernah mengecewakan kami.

I’m proud of Winner. Mereka berusaha keras, mereka terus update mengenai hal-hal yang berhubungan dengan comeback, terutama Kang Seung Yoon yang menurutku selalu mengecek apapun tentang Winner. Meskipun perjalanan comeback kali ini sangat-sangat bermain dengan emosi, tapi aku tetap bersyukur akhirnya ada kesempatan buat comeback. Saatnya Inner circle buat kerja keras lagi demi kesuksesan comeback kali ini. Berharap yang terbaik buat Winner kedepannya.

Every comeback you always look like a flower for me, because you always know how to bloom by your self

Please support my boys every single day: Winner - Ah Yeah

Winner #위너

2 Comments

Kartini-an Bareng Teman Kumparan

by Niamul Maftuhah - April 29, 2019

Mini Worhshop with Teman Kumparan

Sebagai wanita Indonesia memang udah menjadi kebiasaan untuk memperingati “Hari Kartini”, pastinya dengan cara masing-masing. Ya sebagai wanita Indonesia memang harus banget untuk selalu mengingat jasa-jasa ibu Kartini, terlebih beliau adalah salah satu pahlawan bagi para wanita. Siapa lagi yang bisa membuat kami (para wanita) bisa seperti sekarang? Bebas untuk berpendapat, menentukan apa yang menjadi sebuah keinginan dari minat kita sebagai wanita. Seperti aku misal, saat ini aku bebas merangkai tulisanku, dengan gayaku sendiri untuk menginspirasi wanita-wanita Indonesia, ya walaupun sedikit tapi masih memiliki impact.

Coba bayangkan bagaimana kehidupan dulu di zaman Kartini? Tugas wanita? Jangankan untuk menjadi pemimpin, untuk menjadi orang yang bisa membaca saja adalah hal yang sangat tidak mungkin. Karena semua ketimpangan yang dirasakan Kartini inilah yang membuat beliau tergerak untuk mencerdaskan wanita Indonesia. Bersyukurlah kita sebagai wanita yang hidup pada masa ini.

Oke, ngomong-ngomong soal hari Kartini, pasti sebagian besar wanita memiliki momen-momen tertentu yang bisa dilakukan untuk mengingat jasa beliau. Seperti aku dulu, saat film Kartini diputar di bioskop seluruh Indonesia, aku menonton film tersebut saat hari pertama rilis, tujuannya ya untuk mengenang dan mengetahui perjuangan beliau pada saat itu.

Lain halnya dengan tahun ini, aku diberi kesempatan bersama Teman Kumparan untuk Kartini-an bareng, merayakan hari Kartini (ya meskipun waktunya udah lewat seminggu lalu), tapi momen hari Kartini rasanya masih terasa karena memang belum terlalu lama terlewat. Kali ini aku bersama perempuan-perempuan lainnya, dari berbagai latar belakang seperti blogger, buzzer, influencer dan selain itu berkumpul bersama di Kantor Kumparan Pasar Minggu menjadi Teman Kumparan.

Agenda acara kami dalam rangka memperingati hari Kartini tangga; 21 April lalu adalah semacam Mini Workshop dengan beberapa pembicara. Oh ya, tidak lupa acara dibuka oleh Mc dan kakak-kakak dari Kumparan, setelah itu barulah acara inti yaitu Mini Workshop yang memang sebelumnya akupun belum mengetahui workshop terkait materi seperti apa.

Ternyata workshop yang pertama, susah-susah gampang dan menantang kalau dipraktikkan dalam dunia nyata. Jadi workshop ini membahas tentang bagaimana cara menulis caption, mengoptimalkan media sosial dengan caption yang menarik dan yang berhubungan dengan itu. Pembicaranya adalah seorang Food & Travel Blogger sekaligus womenpreneur, Shasya Pashatama. Materinya menantang banget, ya gimana engga, sama kaya kita yang suka bikin caption yang pastinya sangat menantang. Meskipun akhirnya ga ada caption yang sesuai mood kita dan ga jadi upload foto di instagram, hehe.

Kak Shasya memberikan lumayan banyak tips untuk menulis caption yang ternyata caption menarik itu sangat penting meskipun tidak sesuai dengan foto yang ada. Ya foto tetap harus in high quality, tapi caption juga harus punya daya tarik tersendiri, jangan yang lempeng-lempeng saja begitu 😊

Pokoknya salah satu Quote dari kak Shasya hari ini “If it bores you, it will bore everyone else even more”. Dan workshop kali ini itu beneran ga cuma sekedar membahas tentang teori tapi langsung mengimplementasikannya. Jadi teman Kumparan diberikan materi kemudian langsung praktik semisal membuat caption/cerita dari gambar yang telah diberikan. Today is not boring me.

Foto bersama Kak Shasya

Setelah sesi workshop pertama, dilanjutkan oleh Kak Dhika Kurniawan yang merupakan GM Digital Marketing Kumparan. Jangan diragukan lagi lah ilmunya dalam Seo, beliau sering punya project dari perusahaan-perusahaan sebelumnya dan hari ini langsung dibagikan kepada Teman Kumparan.

Bahkan, ketika jam makan siang, kak Dhika masih melanjutkan materinya mengenai SEO meskipun Teman Kumparan sedang makan siang. Jadi benar-benar sharing santai tapi serius. Ilmu-ilmu SEO nya di korek oleh Teman Kumparan loh, dan kak Dhika ga segan-segan untuk membagikannya. Tapi sayangnya, karena waktu yang sangat sedikit menjadi materi ini masih setengah matang, bahkan belum matang. Pasti tahu kan, SEO itu butuh waktu lama dan kesabaran. Jadi tadi hanya diberikan pengantar atau bisa disebut tiket menuju SEO. Apakah aku paham? Ya sudah pasti belum paham. Karena materinya belum 100% aku praktikan😊. Tapi setidaknya aku sudah mengetahui apasih itu SEO secara teoritis.

Pemateri berfoto bersama

Karena waktu kami dimulai dari pukul 09.00 – 13.00 WIB maka kami mengakhiri Mini Workshop dengan kuis yang terdiri dari tim A dan tim B dan yang menang mendapatkan voucker MAP :’) (Aku ga ikut ya, karena nyali masih ciut banget rasanya and for you guys, please don’t follow me ☹).

Setelah semua selesai, sama seperti acara-acara lainnya kami foto bersama dan mengambil beberapa video. Lalu acara selesai (pulang, lanjut sharing bersama teman-teman atau bisa foto-foto di photoboth yang telah disediakan).

Ikut Kopdar biar makin sayang Teman Kumparan

I was impressed for this event today. Although I haven’t maximal, yet. Butt his evet is very amazing moment for me. Thanks for Kumparan that has organized this event. #Kartiniantemankumparan

No Comments

Nothing Happens on My Birthday

by Niamul Maftuhah - April 23, 2019

Halo...

Hari ulang tahun emang biasanya selalu dijadikan moment indah buat kebanyakan orang, iya ga?

Aku juga sebenernya seperti itu. Pasti punya rencana apa yang akan dilakukan dan harapan yang dibuat untuk kedepannya.

Ok, aku mau sedikit cerita, sebenernya hari ulang tahun aku udah lewat lumayan lama, 5 April is my birthday.

Source: Freepik.com

Diusiaku yang ke 22 aku berharap agar bisa mewujudkan keinginanku, tidak muluk-muluk, setidaknya harapan dalam jangka waktu terdekat adalah "selesai skripsi lalu wisuda". That's point of my wishes now.

Yah ga perlu berharap lebih lah gitu buat dirayain atau semacamnya. Ya! doaku benar terjawab, (bukan mengenai skripsi atau semacamnya), tapi lebih kepada tidak ada sama sekali yang terjadi ketika hari itu. Aku tidak membutuhkan kado atau sesuatu semacam itu. Setidaknya mereka mengingat hari kelahiranku, mengingat hari itu. Tapi mau bagaimana lagi jika ekspektasi tidak sesuai dalam kehidupan nyata.

Sempat punya fikiran, apakah aku seperti itu juga kepada teman-temanku? "Ya, mungkin memang begitu, meskipun tidak seperti itu, anggap saja begitu". Aku memang harus mengoreksi diri lagi. Mungkin terlalu meremehkan orang lain yang membuat mereka tidak memiliki respect kepadaku? Ok, anggap saja seperti itu.

Bisa jadi tahun ini adalah tahun pertamaku memiliki moment seperti ini yang sangat membuatku down. Rasanya sangat berbeda dari sebelum-sebelumnya. Memang sebelumnya aku sempat mengalami hal-hal seperti ini, tapi kali ini yang membuatnya terasa sangat berbeda. I see something different about this, mungkin inilah yang disebut pendewasaan diri? Aku lebih mengetahui apa yang pernah aku lakukan sebelumnya untuk orang lain pasti akan berdampak kepada diriku sendiri, yah semacam tabungan amalku. Rasanya memang sakit ketika orang lain tidak mengingat moment yang kita anggap perlu untuk kita bagikan itu. Tapi akupun tidak dapat menyelahkan mereka semua, aku hanya bisa meminta maaf karena semua yang pernah aku lakukan.

Tidak ada ucapan bukan berarti sama sekali tidak ada. Aku masih sangat berterima kasih kepada teman-temanu yang masih ingat dan mengapresiasi hari itu. Meskipun hanya melalui dunia maya. I'm very grateful.

Terimakasih telah memberikan apresiasi kepadaku, terimakasih kepada kalian yang melupakan, kalian telah membuatku sadar akan segala hal.

I'm Fine (n.) The most common life

No Comments

Happy New Month: My April

by Niamul Maftuhah - April 03, 2019

Photo by J. Kelly Brito on Unsplash

Akhirnya bulan April datang juga ya 😊

Sebenarnya tulisan ini di posting tepat pada 1 April 2019, buat merayakan bulan baru. Tapi aku rasa gapapa karena sedikit terlambat dua hari hehe.

Well, bulan April adalah bulan kesukaanku, alasannya? Bulan ini adalah bulan kelahiranku, ga tahu aja pokoknya setiap masuk bulan April aku suka seneng aja, oh iya karena dulu aku ujian nasional di bulan ini (?) hmmm intinya aku ga punya alasan khusus buat suka bulan ini.

Ngomong-ngomong suka bulan April, apa bisa dibilang kalau April tahun ini aku harus bahagia? Dan tau gak sih, aku sekarang lagi skripsi? Terus? Itu adalah salah satu tujuan aku di tahun ini. “Ya terus aku gak selesai target 3 bab di bulan Maret. Padahal dari prodi udah kasih target kalau bab 1-3 harus selesai di bulan Maret”. Tau ga? Aku mulai skripsi dan diumumin siapa dosen pembimbing aku bulan apa? “Bulan Maret, hampir tengah-tengah bulan”. Terus siapa yang salah? Aku? Yang salah sebenernya aku sama yang ngasih jadwal huhu. Tahu kan kalau jadwal dosen beda-beda, dan metode yang digunakan dosen pun berbeda. Dan kita para mahasiswa skripsi harus selesai di bulan Maret juga?

Oke, aku mau jelasin kenapa semua ini bisa jadi salah yang bikin jadwal? Pertama, tahu kan kalau jadwal dan metode setiap dosen berbeda? Nah, dosen yang bilang kalau bulan Maret (cukup satu bulan aja buat nyelesaiin tiga bab), karena beliau-beliau itu selalu ada di kampus, jadi bimbingan setiap hari pun oke, dan beliau-beliau juga ga terlalu fokus ke tiga bab ini. Sedangkan dosen yang lainnya? Wah, bab satu yang menjadi pondasi utama sebuah penelitian, ibarat mau bangun rumah ya kita harus bikin pondasi bangunan yang super kuat biar rumahnya pun kokoh. Itu sih kata salah satu dosen yang bilang, tapi kalau dipikir-pikir bener juga sih. Dosen itu juga bilang, kalau bikin bab 1, terutama pendahuluan kita itu harus tahu dulu apa masalahnya yang bikin kita tertarik buat neliti. Pokoknya jangan jadi tukang obat, jadilah dokter yang cari penyakit dulu baru obatnya. Dijamin bakalan ampuh. Tapi kenapa dosen-dosenku jadwalnya padat dan susah buat ditemui? Apalagi kalau ada libur dalam satu minggu (I mean it’s weekday) dan liburnya pada hari dimana aku bimbingan? ☹

Oke disini sebenernya beliau-beliau bukanlah yang salah 100%, aku sebenernya Cuma menyayangkan, kenapa target yang deadline sangat dibanggakan hingga selalu menjadi budaya di Indonesia. Lagi-lagi kenapa harus mepet tenggat waktu kalau ujung-ujungnya ga selesai tepat waktu? Aku menyayangkan banget sebenernya, karena budaya ini bakal bikin anak-anak sekarang kayak aku malah makin males dan menyepelekan. Aku ambil beberapa kasus, aku biasanya ikut senam pagi di Fakultas tiap hari Jumat, senamnya mulai pukul 7 pagi, dan aku berangkat pukul 7 atau 6.50 pagi dengan alasan dekat. Padahal tahu sendiri kos dalam gang, harus nyebrang di JPO. Apakah itu sengaja buat telat? “Engga”. Itu karena kebiasaan ngaret kalau ngerjain apa pun. Niatnya sih tepat waktu, tapi karena kebiasaan jam karet yang berdalih kalau jarak antara Kos-Kampus dekat, akhirnya telat.

Ada lagi saat menyelesaikan tugas kuliah, selalu D-day bahkan D-hour, D-min baru nyelesaiin tugas. Sengaja telat? “Engga”. Sebenernya udah niat banget buat ngerjain langsung, tapi karena banyak pekerjaan ini-itu yang dijadiin alasan, ya jadinya berakhir ngerjain mepet waktu. Itu sebenernya dari siapa awal mulanya? Menurut aku ini ya (just my opinion) Kebiasaan jam karet itu kita dapat dari orang-orang yang mendidik kita, dari orang-orang yang berperan penting terhadap perkembangan kita.

Balik lagi ke permasalahan kenapa aku ga sampe target yang udah ada (3 bab dalam satu bulan). The reason is “Me”. Ya bagaimana engga, aku sebenernya udah tahu, kalau ngerjain itu sehari, dua hari udah bisa menghasilkan satu poin (pendahuluan, rumusan masalah etc) bahkan bisa lebih. Tapi aku selalu bilang dalam diri aku “nanti saja Nia, istirahat dulu”. Aku ga tahu diri banget, padahal aku udah jauh ketinggalan dari teman-teman. Kalau dulu wajar kenapa aku telat banget bahkan 2 minggu kebuang begitu saja ga dipake buat bimbingan. Alasan utamanya, uang aku kepake buat makan, karena uang beasiswa belum turun (jangan bawa-bawa “kan dapat dari orangtua?”. Nanti kalau tahu bisa nangis). Boro-boro buat ngeprin, buat makan saja harus mikir dulu, kalau dipake print besok makan apa, dan sejuta suudzon lainnya. Tapi sekarang udah ga ada alasan lagi buat telat ngerjain, orang print tinggal ngomong, makan tinggal makan, berangkat ke kampus tinggal bilang. Terus apalagi yang jadi masalah? Emang bener-bener sifat meremehkan waktu selalu aja terjadi.

Aku bisa ngomong “ah, sifat ngeremehin waktu, jam karet itu ngerugiin banget”. Padahal aku juga pelakunya, ah sok banget sih aku. Hai. Bukan itu maksudku, aku tahu sifat-sifat itu sangat merugikan tapi kenapa aku masih jadi pelaku? Sebenernya kesadaran mengenai hal itu muncul saat berada di akhir semester (semester 6 atau 7 aku lupa). Dan ternyata memulai kebiasaan baru itu engga lah mudah, anggap saja abis jadi perokok dan diharuskan untuk berhenti, bagaimana susahnya? Ok, jangan ambil contoh yang ga pernah dilakuin. Anggap aja kita yang kebiasaan main media sosial terus langsung disuruh berhenti, ya ga akan bisa. Yang kita bisa awalnya adalah dikurangin, sedikit demi sedikit. Oke lah, intinya Jam karet itu menyerangmu, membunuhmu!

Pokoknya selamat bulan baru di bulan April, terutama buat tanggal 5 April. Selamat ulang tahun buat “diriku”. Semoga semuanya lancar, skripsi sih tujuan aku di tahun ini, terus bisa wisuda di bulan September. Kuat terus, jangan gampang meremehkan. Ingat kamu harus selalu berpikir kalau kamu belum ada apa-apanya. Biasakan kalau nerima ilmu harus seperti pada, makin berisi makin merunduk. Semangat terus Nia!

Akhir kalimat....

Sayangilah dirimu, sayangilah kesempatan, sayangilah waktu berhargamu. -Me

Photo by Thought Catalog on Unsplash

No Comments

Cerita Tentang Pindahan: LDR sama kampus

by Niamul Maftuhah - March 24, 2019

source: pinterest.com

Udah lama banget disuruh buat pulang pergi ke kampus dari Bogor, tapi aku terlalu takut, tau sendiri kan kalo Krl Jkt-Bogor itu seserem apa kalo sore. Pernah sekali aku berangkat dari Bogor waktu jamannya PKL, dan akhirnya aku telat gara-gara kelamaan tunggu Krl jalan.

Tapi jujur alasan buat PP? Udah skripsi dan alasan utamanya, ga dikasih uang buat bayar kosan hehe. 2 bulan sebelumnya aku kan sengaja ga pulang waktu liburan, niatnya mau cari kerja tapi sampai masuk kuliah juga ga dapat-dapat, aku juga sebelumnya malu mau balik karena udah komitmen sama diri sendiri ga mau balik sebelum dapat kerja. Alhasil dibulan Maret aku nyerah buat kos, kalo dihitung-hitung pengeluaran sekali makan saja mahal banget, belum print skripsi, makan juga ga teratur karena hemat dan pastinya lebih nyantai. Aku memang tipe orang yang begitu, ketika banyak tekanan selalu malas dan bisa tidur berbelas-belas jam lamanya. Kalau kalian pernah liat drama “Adante” yang diperanin sama Kai Exo pasti hampir sama, jadi semakin banyak tekanan yang dialami, semakin banyak juga kuantitas tidurku. Orang bilang inilah, itulah, aku sih bodo amatlah.

Oke, hari Sabtu, 23 Maret 2019 sebenernya aku niat mau pulang dulu bawa beberapa barang biar gampang kalo minggu depan mau pindahan. Tapi waktu aku kabarin orang rumah malah disuruh hari itu juga. Untungnya kayak firasat begitu kali ya, malamnya aku udah beras-beres semua, kayak tinggal angkut saja. Aku tidur abis magrib dan bangun sekitar jam 10 malam terus beres-beres sampe subuh, hmmmm aku memang paling jago ga tidur malem, udah sejak SD kelas 5 gitu. Abis solat niatnya mau tidur bentar begitu, biar di Krl ga ngantuk-ngantuk banget. Baru tidur setengah jam langsung ada telepon kalo mau dijemput buat pindahan. Aku kaget dong, belum siap aja gitu, masih butuh adaptasi hati.

Belum juga perpisahan sama anak kos (2 orang doang sih), tapi kan tetap saja harus ada pisah kenang hehe. Lagian aku sama mereka udah dari semester 3 ngontrak bareng, ya meskipun beberapa kali aku pindah, tapi akhirnya balik lagi ngontrak sama mereka lagi, sampe sekarang ngekos sama mereka.

Aku packing barang-barang aku yang banyak itu, udah punya firasat bakal dimarahin gara-gara banyak banget barangnya, eh ternyata beneran kan, kena marah dibilang kayak nenek-nenek suka ngumpulin barang wkwk. Biarin lah bodo amat. Berhubung aku ga tidur dari malam, Cuma tidur sebentar, waktu di jalan aku tidur sampe Bogor.

Capek banget hari ini, packing dari malam dilanjut langsung beresin barang pas udah sampai rumah, sekalian beres-beres. Eh ada lagi yang harus dikerjain di rumah. It’s too hard for me, karena di kos aku ga pernah kerja wkwk. Ya palingan cuma cuci piring sendiri, nyapu kamar, nyuci baju udah. Dan sampe sekarang aku belum tidur. Hmmmm kenapa sih susah sekali tidur dimalam hari :’(

Oh iya, tadi waktu nurunin barang dari mobil ternyata laptop sama hpku ketinggalan di dalam dan aku berjam-jam ga pegang hp, ga main laptop buat muter musik misal. Wah segila apa aku, baru pertama kali dalam beberapa tahun terakhir aku bener-bener ga main hp. Tapi setidaknya pekerjaan aku selesai dan sekarang bisa istirahat, makan teratur, diongkosin (ga berharap banyak sih hehe).

Semoga LDRku bersama kampus cepat berakhir, habis lulus langsung kerja terus kos lagi, biar aku ga LDR sama tempat kerjaku kayak sekarang. Sakit... Harus siap tenaga, siap hati, dan niat buat ngejalanin LDR.

source: pinterest.com

Berlalu. Sementara waktu aku hanya perlu mengoreksi hatiku. Mengikhlaskanmu, yang memang bukan jalanku. Wahai kosanku

No Comments

Bukan Drama Di Dalam Drama

by Niamul Maftuhah - March 14, 2019

No Comments

Malaysia: Sisa Kenangan Tahun 2018

by Niamul Maftuhah - March 07, 2019

Halo....

Tahun 2018 adalah kali keduaku pergi keluar negeri dengan sebuah misi dan bonus jalan-jalan.

Saat itu aku mengikuti acara Global Ideapreneur Week 2018 di Malaysia, acaranya diadakan pada tanggal 3 - 5 April 2018 bertempat di MaGIC (Malaysian Global Innovation and Creativity Centre, Cyberjaya, Malaysia) dengan sekitar 20 perwakilan tim Start-Up. Sebuah misi yang aku maksud disini sebenarnya adalah mengikuti kegiatan yang bisa menambah pengalamanku untuk kedepannya yah meskipun ada yang aku inginkan dibalik kegiatan itu (menjadi traveler) :)

Baca Juga: BANGKOK AKU DATANG; EXCHANGE PROGRAM & TRAVELING (1)

BANGKOK AKU DATANG; EXCHANGE PROGRAM & TRAVELING (2)

Seperti kebanyakan orang yang bepergian, aku juga menyiapkan itinery untuk perjalananku ke Malaysia. Aku pergi bersama 2 orang temanku yang nantinya akan menjadi tim untuk mempresentasikan ide kami saat kegiatan tersebut. Aku kebagian tugas mengurus transportasi (tiket pesawat PP, maksudnya cari diskon) dan transportasi lainnya kemudian kami totalkan pengeluaran selama disana (makan, tranportasi dan biaa tak terduga). Saat itu kami tidak perlu mencari tempat untuk menginap karena ada kakak kelas yang bersedia menampung kami selama di Malaysia, walaupun jarak tempuh dari tempat tinggalnya lumayan jauh dari MaGIC, setidaknya kami bisa menghemat biaya menginap (karena tempat menginap di daerah MaGIC terbilang mahal dan susah ditemukan, rata-rata hanya tersedia apartemen harian, hotel dan hampir tidak ditemukan sejenis hostel disana). Kami beragkat setelah mendapatkan LoA, persetujuan pihak kampus setelah mengajukan proposal dan beberapa lainnya.

Baca Juga: TIPS KE LUAR NEGERI DENGAN HEMAT BUDGET

Aku berangkat di tanggal 2 April 2018 menuju Malaysia dan langsung menuju Condominium kakak kelas sesampainya disana. Perjalan pertamaku belum dimulai, karena dihari pertama kami harus menyiapkan segala hal untuk keperluan esok sebelum presentasi. Program kami ada beberapa hari dan mulai dengan Briefing serta welcoming session, esoknya dilanjutkan dengan Start Up Conference, Coaching session bersama mentor dilakukan pada hari kedua, dan dihari ketiga yaitu Pitch serta Awarding.

Meskipun tidak sesuai dengan bidang program studiku, aku bersyukur bisa mnegikuti kegiatan ini, karena saat semester baru datang, aku mendapat mata kuliah Kewirausahaan dan Leadership, dan aku sudah mendapatkan dasar-dasar materi ketika aku mengikuti Global Ideapreneur Week 2018.

Sebenarnya masih banyak yang harus diceritakan ketika aku berada disana, karena menurutku perjalananku bukan hanya sekedar traveling tapi memuat edukasi di dalamnya (cieee bahasanya). Di lain tulisan aku akan berbagi mengenai kelanjutan sisa-sisa perjalananku di Malaysia.

Hmm..

Mengingat cerita setahun yang telah berlalu ternyata susah ya. Tapi aku berusaha untuk mengingatnya, karena semua harus diungkapkan melalui tulisan. Kenangan akan tetap menjadi kenangan, namun takkan pernah terlupakan jika kita menuliskannya.

Kenangan akan tetap menjadi kenangan, namun takkan pernah terlupakan jika kita menuliskannya.

5 Comments

Dibikin Nyaman Sama Inner Circle & Winner

by Niamul Maftuhah - March 04, 2019

Winner: Yoon, Hoony, Jinu, Mino

Beberapa dari kalian pasti belum banyak tau sama sebutan Inner Circle, terutama buat kalian yang kelahiran tahun 2000 ke atas (Line 00 ke atas), kecuali emang dasarnya punya ketertarikan lebih dalam Kpop seperti halnya Multi Fandom. Teman aku yang Kpop aja waktu aku sebut Inner Circle, mereka ga tau itu fandom mana. Terus waktu aku sebut Winner baru mereka respon “oh dari YG”, “Yang lagunya Really Really itu kan?” dan bahkan ada yang bilang “Winner ga terkenal tau, pas Really Really keluar baru pada tau”. Oke siap, aku terima aja. Padahal kalo diliat dari perjalanan sejak mereka debut aja ga bisa disebut kalo mereka kurang terkenal atau apalah. Terbukti ditahun mereka debut, Winner langsung dapat beberapa penghargaan sebagai artis pendatang baru (rookie). Bahkan musik Mereka pun menang di music show sejak pertama debut dengan lagu Empty.

Terus masih dibilang Winner ga terkenal? Kalo menurut aku, orang-orang yang beranggapan begitu karena pada dasarnya mereka engga mau terbuka dengan kpop, mereka cuma terfokus dengan grup ataupun agensi yang mereka ingin tau, atau bahkan mereka sebenernya udah tau Winner tapi mereka ga punya ketertarikan lebih buat tau beberapa hal yang berkaitan dengan Winner, akhirnya berpendapat sesuai apa yang mereka tahu dan hal ini emang ga bisa disalahkan. Menurut aku pun, patokan ‘terkenal’ menurut sebagian dari mereka adalah sama halnya dengan girl/boy grup yang sudah berada dipuncak popularitas. Padahal bukan berarti dari anggapan-anggapan semacam itu, lantas mereka juga beranggapan musiknya ‘ga enak’ atau semacamnya.

Oke itu tadi beberapa pengalaman aku dan anggapan aku terhadap Winner di mata kpop/ non kpop yang ga tau Winner.

Let me tell you about my story of Winner!

Aku stan grup ini sebenarnya belum terlalu lama, begitu pula aku menyatakan diri sebagai IC dan banyak mengikuti info Winner di grup chat, fanbase dan lain-lain pun belum lama. Kalau dipikir-pikir aku menyukai Winner bukanlah sebuah 'kebetulan', melainkan sebuah pertemuan yang dirancang diam-diam.

Seperti yang udah pernah aku post di tulisan aku sebelum-sebelumnya, pertama kali aku tau kpop karena Shinee dan sekitar tahun 2009/2010 aku jadi Shawol, setelah itu sempat demam dengan Exo (yap! Exo-L), setelah beberapa tahun hiatus dalam kpop, karena ga mau dihujat teman di prodi terutama di kelas, aku suka Korea sewajarnya aja (I just love about K-drama and Kpop like a silent reader in a chat group). Saat itu aku suka dengerin lagu-lagu western dan mencoba buat suka salah satu singernya, tapi semakin hari aku ngikutin info-infonya, aku ngerasa begitu-begitu saja, lempeng-lempeng saja begitu, ga ada hal yang sangat menarik menurut aku, ya sebatas menarik aja gitu, ga lebih.

Baca Juga: Demam Exo (Lagi)

Nah pas masuk kuliah kira-kira di semester 4/5 gitu (aku lupa), aku mulai suka lagi sama Kpop dan mulai ga peduli sama apa kata orang, waktu itu aku suka Boy band yang baru debut. Terus saja begitu, aku suka sama beberapa boy/girl grup tapi ga sewajarnya saja (dalam artian, ga sampe ingin gabung ke grup chat, ganti ava ngepost foto yang berhubungan sama mereka pokoknya). Gitu saja terus sampe pertengahan tahun 2018.

Nah, baru-baru ini di tahun 2018 pertengahan, aku mulai jadi mulfan (multi fandom) tapi lagi-lagi ga ada hal yang sangat menarik buat aku kepoin, ya cukup menarik aja.

Sampe akhirnya aku ketemu sama iKon terus mulai agak kepo sama ini grup, sampe kepo bagaimana mereka debut, ya karena emang mereka berawal dari survival.

Dari sini, aku tahu Winner!. Yap Winner yang sampe hari ini ga pernah bikin aku bosen dan malah ingin kenalan sama orang lain yang punya cerita sama kayak aku (penyuka Winner).

Gara-gara aku kepo sama iKon yang menurut aku emang bagus (apalagi saat mereka nyanyi ‘Climax’ di final WIN). Seketika aku langsung berpikir, apa kabar tim yang menang yaitu tim a? Sebagus apa sih mereka? Aku langsung cari lagu mereka di Youtube dan lagu pertama yang aku play adalah....
Love Me Love Me.

Uwuuu aku langsung jatuh cinta sama lagu ini, sama MV nya, sama orang berambut panjang coklat yang matanya bikin aku klepek-klepek pertama liat dia, apalagi aku paling lemah sama rapper boy/ girl grup sekalipun. Dari situ aku full dengerin lagunya dan pindah ke lagu kedua (Island). Lagi-lagi aku suka dan si mata sipit yang jadi perhatian aku malah bikin aku kepo berkelanjutan. Lagu-lagu mereka semua nyambung ke aku.

Si sipit yang aku maksud (udah potong rambut). Hoony

Tapi sekarang aku malah oleng ke adek kecil si leader yang bikin aku bahagia, senyum-senyum sendiri setiap liat dia 😊

Anak kecil, mochi, leader, maknae, Yoon

Berlanjut, tepatnya bulan Maret 2019 dimana aku udah gabung grup chat, ngikutin beberapa IC. Dan aku selalu inget, aku selalu bersyukur aku bisa tau Winner dan fandomnya. Dulu keseharian aku yang terbilang menyedihkan karena cowo atau apalah itu, sekarang bener-bener ga peduli, dan malah memotivasi aku buat berusaha lebih keras lagi buat mencapai apa yang udah dijalani selama ini. Aku bahagia banget kenal Inner Circle, serius mereka bener-bener welcome sama orang baru, bahkan aku bisa langsung nyambung banget ketika pertama ketemu (contoh waktu pertama kali ikut event).

Baca Juga: Pindah Fandom Menjelang Konser

Emang bener aku agak menyesal karena ga datang ke konser Winner/ jemput mereka waktu ke Indonesia, aku pikir seberapa banyak IC yang aku kenal kalo aku datang kesana (ga kebayang).

Dan di fandom ini aku bener-bener nyaman, yang aku tahu selama ini ada fanwar diluar sana, tapi di sini aku ga merasakan dan ga ada hasrat buat kesana. Aku Cuma fokus buat streaming dan mencari tau tentang mereka dan berbagai stuffnya wkwk.

Cari tau tentang mereka (gimana caranya punya kesempatan fansign bareng Mino dkk) :')

Akhir-akhir ini aku banyak dapat mutual dari IC lain (selain IC juga). Aku jadi berani ya buat kenalan sama orang baru. Sebenernya suatu saat aku sangat berharap buat bisa ketemu para mutualku dimanapun mereka berada. Serius, Inner Circle bikin aku nyaman, bahkan saat aku belum sempat kenalan, aku DM buat tanya-tanya langsung dapat tanggepan baik dari mereka (menurut aku semua fandom sekarang gitu). Aku ga bilang kalau cuma IC saja yang nyaman, tapi menurut aku memang IC bikin diri aku nyaman berada di dalamnnya, meskipun aku tahu semua orang juga pasti begitu di fandom masing-masing.

Aku juga ngerasa punya banyak teman, karena IC rata-rata umurnya diatas aku atau malah seumuran, jadi aku ga ngerasa tua :’)

Aku ga ngerasa tua, soalnya ada dia. Jinu

Tau ga kalau Winner adalah grup yang paling susah aku hapalin nama-nama membernya (padahal aku kenal mereka baru tahun 2018 dan itu udah jadi empat member). Aku baru bener-bener inget nama mereka + muka dan ga ketuker sekitar 2 minggu lebih, aneh!

Masing-masing dari kita punya garis kehidupan yang telah digambarkan. Dan masing-masing dari kita, kalau diizinkan, akan saling bersinggungan. -Raditya Dika

2 Comments

DARE TO DREAM

Hello, I'm Back!

Anak Jaman Now Pilih Vivo S1

Desain dan Warna yang Kekinian

Screen Touch Id

Kameranya Aduhai

Baterai Tahan Lama (Kayak Hubungan Aku dan Kamu)

Berproses Bersama Linkedin

Berbagi Kebaikan Bersama Alfatrex

Berproses Lewat Linkedin

It's All About Winner's Comeback

Please support my boys every single day: Winner - Ah Yeah

Winner #위너

Kartini-an Bareng Teman Kumparan

Nothing Happens on My Birthday

Happy New Month: My April

Cerita Tentang Pindahan: LDR sama kampus

Bukan Drama Di Dalam Drama

Malaysia: Sisa Kenangan Tahun 2018

Baca Juga: BANGKOK AKU DATANG; EXCHANGE PROGRAM & TRAVELING (1)

BANGKOK AKU DATANG; EXCHANGE PROGRAM & TRAVELING (2)

Baca Juga: TIPS KE LUAR NEGERI DENGAN HEMAT BUDGET

Dibikin Nyaman Sama Inner Circle & Winner

Baca Juga: Demam Exo (Lagi)

Baca Juga: Pindah Fandom Menjelang Konser

Follow Me

Categories

Blog Archive

Followers

Community