Bung Fiersa Besari di Kementerian
Menghadiri acara yang
tidak pernah bisa dibayangkan akan terjadi. Hal itulah yang terjadi padaku.
Ternyata manfaat banyaknya relasi tidak dapat dipungkiri untuk kita dapat pergi
kemana pun kita mau. Begitulah yang aku dapatkan dari teman satu kantor kerjaku
FIS Media Center sekaligus Duta Fakultas Ilmu Sosial.
Kebetulan temanku sedang
magang di Kementerian Keuangan RI dan suatu saat mengajakku untuk ikut acara
yang akan dihadiri oleh Fiersa Besari. Awalnya aku mengira semua orang bisa
mengikuti acara tersebut. Tapi ternyata hanya pegawai dan umum yang menang dari
kuislah yang boleh hadir.
Bedah buku Arah Langkah
itu dilaksanakan di DJKN Kementerian Keuangan RI Gedung Syafruddin
Prawiranegara II lantai 5 Selatan pada hari rabu, 19 September 2018
DJKN mengadakan kuis hanya
dengan menjawab di kolom komentar akun Instagram mereka “sebutkan alasan mengapa
kamu harus dipilih?” Ya kira-kira seperti itulah pertanyaannya. Langsung saja
aku membuat jawaban versiku dengan kreatif. Aku ingat ketika itu aku sedang
di halte Transjakarta sedang transit hendak ke Tebet. Jawabanku sepert ini “Mengapa
saya harus dipilih? Karena kalau bukan saya siapa lagi, kalau bukan sekarang
kapan lagi?” kemudian aku mengajak 5 orang teman untuk ikut kuis.
Sesingkat itu, beberapa hari kemudian aku mendapat ajakan resmi langsung dari
akun DJKN (@ditjenkn). How lucky I am.
Ketika acara berlangsung,
aku sangat bersyukur meskipun bukan yang datang pertama kali. Satu penyesalan lagi,
aku tidak berani bertanya sekedar mengangkat tanganku. Padahal ada beberapa
pertanyaan yang ingin sekali kutanyakan kepada bung Fiersa. Tapi aku senang
karena bisa mendapat banyak ilmu secara langsung dari bung Fiersa.
Bung Fiersa banyak
memberikan ilmu seperti, perbanyak membaca buku dari berbagai penulis jangan hanya
membaca buku dari satu penulis, nanti hasilnya akan jadi Fiersa yang kedua, jadilah
kamu yang baru; kalau mau pandai menulis banyak-banyak membeli buku, jangan
banyak-banyak mengikuti seminar kepenulisan dan masih banyak lagi. Seperti
itulah kira-kira yang diberikan kepada kami para peserta.
Di sesi kedua adalah sesi
membedah buku bung Fiersa yaitu buku Arah Langkah. Memang aku belum sempat
membaca buku tersebut, namun dari banyaknya penjelasan maupun pertanyaan dari
peserta sudah lumayan cukup mewakili rasa ingin tahuku. Bagaimana bung Fiersa
menceritakan mengapa terciptanya perjalanan menyusuri Indonesia? (Bung Fiersapun menceritakan mengapa
menggunakan kata “menyusuri” bukan “mengelilingi”).
Inilah pertama kalinya
aku melihat langsung, mengetahui bagaimana bung Fiersa berbicara dengan kata-kata khasnya. Selanjutnya ditutup dengan bung Fiersa menyanyi lagu ciptaannya.
Memang sangat khas penulis, penyanyi, pencipta lagu dan traveler ini. Semua ada
pada bung Fiersa Besari.
Manusia itu cenderung melupakan apa yang ingin diingat dan mengingat apa yang ingin dilupakan. -Fiersa Besari
0 Comments