Bung Fiersa Besari di Kementerian

by - September 23, 2018


Menghadiri acara yang tidak pernah bisa dibayangkan akan terjadi. Hal itulah yang terjadi padaku. Ternyata manfaat banyaknya relasi tidak dapat dipungkiri untuk kita dapat pergi kemana pun kita mau. Begitulah yang aku dapatkan dari teman satu kantor kerjaku FIS Media Center sekaligus Duta Fakultas Ilmu Sosial.

Kebetulan temanku sedang magang di Kementerian Keuangan RI dan suatu saat mengajakku untuk ikut acara yang akan dihadiri oleh Fiersa Besari. Awalnya aku mengira semua orang bisa mengikuti acara tersebut. Tapi ternyata hanya pegawai dan umum yang menang dari kuislah yang boleh hadir.
Bedah buku Arah Langkah itu dilaksanakan di DJKN Kementerian Keuangan RI Gedung Syafruddin Prawiranegara II lantai 5 Selatan pada hari rabu, 19 September 2018


DJKN mengadakan kuis hanya dengan menjawab di kolom komentar akun Instagram mereka “sebutkan alasan mengapa kamu harus dipilih?” Ya kira-kira seperti itulah pertanyaannya. Langsung saja aku membuat jawaban versiku dengan kreatif. Aku ingat ketika itu aku sedang di halte Transjakarta sedang transit hendak ke Tebet. Jawabanku sepert ini “Mengapa saya harus dipilih? Karena kalau bukan saya siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi?” kemudian aku mengajak 5 orang teman untuk ikut kuis. Sesingkat itu, beberapa hari kemudian aku mendapat ajakan resmi langsung dari akun DJKN (@ditjenkn). How lucky I am.

Ketika acara berlangsung, aku sangat bersyukur meskipun bukan yang datang pertama kali. Satu penyesalan lagi, aku tidak berani bertanya sekedar mengangkat tanganku. Padahal ada beberapa pertanyaan yang ingin sekali kutanyakan kepada bung Fiersa. Tapi aku senang karena bisa mendapat banyak ilmu secara langsung dari bung Fiersa.
Bung Fiersa banyak memberikan ilmu seperti, perbanyak membaca buku dari berbagai penulis jangan hanya membaca buku dari satu penulis, nanti hasilnya akan jadi Fiersa yang kedua, jadilah kamu yang baru; kalau mau pandai menulis banyak-banyak membeli buku, jangan banyak-banyak mengikuti seminar kepenulisan dan masih banyak lagi. Seperti itulah kira-kira yang diberikan kepada kami para peserta.


Di sesi kedua adalah sesi membedah buku bung Fiersa yaitu buku Arah Langkah. Memang aku belum sempat membaca buku tersebut, namun dari banyaknya penjelasan maupun pertanyaan dari peserta sudah lumayan cukup mewakili rasa ingin tahuku. Bagaimana bung Fiersa menceritakan mengapa terciptanya perjalanan menyusuri Indonesia? (Bung Fiersapun menceritakan mengapa menggunakan kata “menyusuri” bukan “mengelilingi”).

Inilah pertama kalinya aku melihat langsung, mengetahui bagaimana bung Fiersa berbicara dengan kata-kata khasnya. Selanjutnya ditutup dengan bung Fiersa menyanyi lagu ciptaannya. Memang sangat khas penulis, penyanyi, pencipta lagu dan traveler ini. Semua ada pada bung Fiersa Besari.

Manusia itu cenderung melupakan apa yang ingin diingat dan mengingat apa yang ingin dilupakan. -Fiersa Besari

You May Also Like

0 Comments