Mengapa Orang Indonesia Kepo?
Sesuai judulnya, aku ingin bertanya satu hal mengapa orang Indonesia kepo?
Pertanyaan ini ga akan bisa kujawab hanya melalui perspektifku semata. Aku ga bisa judge semua orang Indonesia, padahal ada sebagian yang ga begitu (yang aku maksud ini adalah kepo dalam ranah negatif dan mungkin mengganggu kepentingan orang lain ya). Untuk mengetahuinya pasti banyak yang harus dilakukan biar jawabannya pas dan ga berat sebelah antara salah dan benar.
Foto Pribadi |
Mungkin ga semua dari kalian yang ngalamin, aku cuma mau cerita tentang pengalaman yang pernah aku dapat.
Disuatu moment ada saatnya aku ngerasa terintimidasi oleh tatapan orang-orang yang tajam yang menyebabkan aku kehilangan kepercayaan diri yang lumayan lama. Ya! when I wear the different outfit from another. Aku mencoba untuk menggunakan apa yang ingin kupakai. Ketika ke luar kos aku masih merasa nyaman karena orang-orang sekitar masih bisa dibilang cuek. Ketika mulai berada di lingkungan yang mencakup masyarakat yang luas, I mean in public transportation, what happened to me? Satu, dua mata langsung tertuju kepadaku dan ya! semua mulai latah ikut-ikutan.
Tatapan-tatapan yang diberikan kepadaku tersebut bukan hanya sebentar namun bisa dibilang lumayan lama dengan tatapan aneh mereka. Aku tetap percaya diri awalnya, namun lagi-lagi ketika berada di lain tempat hal sama aku dapatkan. Tatapan tadi kembali tertuju kepadaku. Setelah kejadian itu aku bertubi-tubi ngerasa ga nyaman sama sekali dan rasanya pengen cepat-cepat pulang.
Kata buat aku setelah baca cerita di atas? pasti ada yang bilang aku lebay, baperan dan masih banyak lagi.
Tapi coba kita ingat lagi, apakah karakter dan kepribadian kita semua itu sama? apakah kita semua datang dari status sosial yang sama? mungkin bukan cuma aku yang berfikir kalau jawabannya tidak sama.
Baca juga: Bangkit Lagi
Nah, maka dari itu kebudayaan kepo-kepo yang mengganggu orang lain sangatlah merugikan. Meskipun sebenarnya kepo itu juga ada bagusya, tapi alangkah lebih bagus jika kita bisa menempatkan diri kita, kapan kita harus kepo? dan kapan stop it?
Sebenernya kita bisa berkaca dari kebiasaan orang-orang luar negeri yang sangat toleran terhadap orang lain, mereka tidak perduli dengan apa yang dilakukan oleh orang lain, selama itu tidak merugikan mereka. Kita bisa mengambil sedikit dari cara mereka hidup yang berusaha untuk tidak merugikan orang lain.
Dan tau kah? perilaku kepo itu nanti bisa mengarah ke perilaku bullying ketika itu terus menerus di kerjakan.
Aku mau kasih tau sekali lagi, kepo disini dalam artian bisa mengganggu orang lain. Siapa sih yang ga mau dihargai sama orang lain? Ga ada pastinya yang suka disudutkan dan dikucilkan :)
Respect People's Feeling Guys
0 Comments